ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)
Tiba-tiba aja
waktu gwa “bengis” terpikir kata ODHA . jujur sampai saat ini gwa nggak pernah melihat ODHA, gwa perjelas
lagi gwa nggak pernah melihat ODHA. Namun cerita dalam novel Dengan Hati karya
Syavrina Siregar yang diterbitka oleh Gm (Gramedia Pustaka Utama) menyuruh atau
lebih tepatnya memaksa aku menulis tentang ODHA. meskipun sekarang bukan hari AIDS tapi gwa tetep harus ngetik ini.
Sobatku yang
sedang membaca blog ini menurut kalian kenapa sih orang bisa sampai “dihantui”
HIV positif dan bergelar ODHA alias Orang Dengan HIV AIDS???
Pasti jawaban
kalian adalah orang tersebut gonta-ganti pasangan sex, join jarum suntik
narkoba, ya kan? lantas kalian pasti
menganggap “para” ODHA adalah orang yang tak “bermoral” , yakan?
Hmmm.....untuk
pernyataan terakhir kalian salah besar sob. Para ODHA belum tentu melakukan
tindakan-tindakan yang “tak bermoral”. INGET ITU..!!! biar kalian lebih jelas,
maka gwa perlu menegaskan disini PARA ODHA BELUM
TENTU MELAKUKAN TINDAKAN-TINDAKAN YANG TAK BERMORAL.
Sabar… gwa
akan ngejelasin kenapa tidak semua ODHA berperilaku buruk. Kalian inget gak
hmm… atau sekedar tau aja wes mengenai penyebaran Human Immunodeficiency Virus
alias HIV?
Sebelum
melangkah jauh tentang cara penyebaran,
gwa akan ngejelasin apasih Human Immunodeficiency Virus alias HIV itu. HIV adalah
virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia.
Dengan memperlemah ketahanan tubuh terhadap penyakit, HIV menjadikan
tubuh rentan terhadap infeksi yang berpotensi mengancam jiwa. HIV bersifat
menular. Jika tidak mendapatkan
perawatan, maka HIV akan terus menggerogoti system kekebalan tubuh. Sebagai
akibatnya,
tubuh menjadi rentan terhadap penyakit yang dapat tubuh menjadi
rentan terhadap penyakit yang dapat mengancam jiwa, yang secara normal tidak
berakibat serius pada orang sehat. Tahap
infeksi ini disebut Acquired Immuno
Deficiensy Syndrom atau yang biasa disebut AIDS, yang berarti kumpulan berbagai
gejala penyakit akibatmenurunnya system kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
virus HIV.
Bukan satu
atau dua orang yang menganggap ODHA
adalah orang yang terkena “kutukan” atau HIV adalah penyakit “kuukan”
Gwa perjelas
lagi.. Para ODHA tidak semuanya berprilaku
“bejat”. Jadi kata “kutukan” harap di simpen dalam kantong saku kalian
masing-masing, kalau gak betah buang aja jauh-jauh!!!!
HIV
disebabkan oleh hubungan SEX dengan gonta-ganti pasangan tanpa alat pelindung
(kondom dan sejenisnya). HIV juga bias disebabkan karena jarum suntik narkoba
(makanya jangan coba-coba ya sob). Selain itu juga bias karena tertular oleh
orang yang mengidap HIV positip
Tenang-tenang
cara penularannya gak semudah flu, ada orang terkena flu bersin di dekat kita
dan besok kita ikutan flu. Untuk HIV cara penularannya bias disingkat dengan
ESSE, apa ESSE itu???
ESSE adalah
Exit, Sufficient, Survive, Enter, yaitu virus tersebut keluar dari orang yang mengidap HIV positip atau
biasa disebut ODHA dengan jumlah yang
cukup, serta virus tersebut dalam keadaan masih hidup. Dan yang terakhir adalah
virus tersebut masuk dalam tubuh atau sel darah manusia.
Jadi, untuk
berjabat tangan, saling menyapa, berbincang-bincang, curhat atau yang
sejenisnya, dengan ODHA tidak
menyebabkan kita tertular.
Dan untuk menanggapi gossip jarum di tempat-tempat
umum seperti bioskop , angkot, dll. Pernah denger kan??? Kemungkinan gossip itu
SALAH dan GAK BENER. Karena mari kita simak, HIV itu bisa hidup bertahan
lama dimana aja sih???
Sob… HIV itu
hanya bisa bertahan lama hanya di empat tempat, cairan darah, cairan vagina,
cairan sperma dan air susu ibu. Jadi kalau ada gossip seperti tadi kalian bisa
mencerna sendiri lah, ok…!!
Sebenarnya
HIV itu sama aja seperti demam berdarah. Jadi gak perlu adanya
diskriminasi.sekarang gini aja ya… kita udah tau bahwa penularan HIV itu tak
semuda penularan penyakit panu maupun flu, terus apalagi alasan yang bisa kita
pakai agar tindakan kita menjauhi para ODHA di anggap menjadi tindakan yang
BENAR??? Mereka juga manusia yang butuh cinta kasih dari keluarga, teman,
sahabat dan lingkungan setempat. Mereka sudah cukup tersiksa dengan maut yang
selalu melambaikan tangannya dalam benak mereka. Mereka sudah cukup menderita
dengan pertanyaan-pertanyaan apakah esok
aku masih bisa merasakan hangatnya terik mentari?? Apakah tarikan nafas
berikutnya aku bisa melaksanakannya dengan sukses??? Dan apakah apakah yang
lain.
Dan siapasih yang
pengen jadi ODHA?? gak ada kan??
Itu semua
terjadi begitu saja. Dan mereka pun tak
perlu menyalahkan diri sendiri dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kenapa
aku dulu begini, kenapa aku begitu dan kenapa kenapa yang lain. Karena semua
pertanyaan tadi TIDAK AKAN merubah keadaan saat ini, isn’t it??
Ada obat
namanya Anti Retroviral biasa dikenal dengan sebutan ARV, obat ini berfungsi
sebagai peningkat sel darah putih dalam tubuh, obat ini harus diminum setiap 12
jam secara teratur, tidak boleh terlalu cepat ataupun terlambat. Karena
terlambat sedikit saja resikonya akan semakin besar sehingga obat ini sudah
tidak ada artinya lagi, itu artinya pengobatan harus dihentikan sementara
sembari menunggu petunjuk dokter berikutnya, dan tentunya akan diberi obat
dengan dosis yang lebih tinggi lagi.
Sob… kalian
pasti bisa membayangkan betapa tersiksanya mereka dengan harus meminum obat
secara teratur seumur hidup mereka.
Apa kalian
masih ‘punya hati’ alias tega mendiskriminasi mereka??
Sebagai
penutup
Ini ada kutipan
yang gwa ambil dari novel tadi
‘DUKUNG KAMI
DAN PEDULIKAN KAMI
KAMI SEMUA
MANUSIA
KAMI JUGA
NORMAL
PUNYA TANGAN
PUNYA KAKI
MAMPU
BERJALAN, MAMPU BERBICARA
KAMI PUN
PUNYA KEBUTUHAN SEPERTI YANG LAINNYA
JANGAN TAKUT
KEPADA KAMI
KARENA KAMI
PUN SAMA DENGAN KALIAN!!’
-mendiang
Nkosi Johnson, 12 th, aktivis AIDS di
Afrika Selatan-
(dikutip dari
sambutannya pada pembukaan konfrensi AIDS Internasional ke-13 di Durban)
Untuk itu
MARI KITA MENCEGAH HIV AIDS dan MENGHAPUS DISKRIMINASI terhadap para ODHA.
Sekian..
Wassalam..
By. Gejemlete
\\(n_n)d
bener banget.
BalasHapusgak semua ODHA itu berkelakuan buruk. Dan kita sebagai yg gak terjangkit gak seharusnya mendiskriminasi mereka. Seharusnya kita malah ngedukung mereka supaya untuk tetep berjuang ngejalanin hidup mereka. Ngasih support ataupun ngebantu mereka untuk terus berkarya disisa hidup mereka.
ODHA emang gak bisa disembuhin, tapi dengan kita tetep terus menyuport mereka. Yakin deh, kepercayaan diri mereka untuk hidup bakalan terus berkobar. Dan mereka gak bakalan nyia2in semangat2 yang udah bersedia nolong mereka :)
@ dina, SIP \\(n_n)d
BalasHapus