Di tengah
lamunan, Jon memastikan air matanya tidak ada yang keluar, ia mengusap
perlahan-lahan mata kanannya. Abas tau, Jon pasti kangen sama kak shaf, dari
mereka berempat yang paling dekat dengan kak shaf adalah Jon. Kak shaf juga
yang telah ‘mengubah’ hidup Jon menjadi seperti ini, tegas, pantang menyerah,
diamnya penuh strategi. Abas masih ingat saat Jon harus bergelut dengan
keganasan kehidupan. Suatu ketika, saat kita belajar sama kak shaf, mulai dari
awal proses belajar mengajar Jon berubah menjadi anak yang pasif. Setiap abas
tanya kenapa Jon selalu bilang ‘ini bukan urusan loe.!!’
‘kak, aku
keluar. Hari ini cukup sampai disini’
‘oke hati-hati’
Abas bingung,
‘loh, kenapa kak shaf ngebiarin jon keluar? Kakak sadar gak sih ada yang aneh
dari jon?’
“woi masalah,
gue punya Tuhan yang Maha Besar, gue aduin ke Dia biar ngancurin loe, gimana
masih berani melawan gue?”
“hahaha… Rain, please, this is not joke brad, let’s take it seriously. Translate to EYD
alias Ejaan Yang telah Disempurnakan. Oke?”
“Kei benar rein,
sekarang coba kamu translate ke bahasa Indonesia yang benar sayang”
“ya ela kak
shaf, yang penting kan benar”
“True is not Good, right?, but Good always True”
“benar kata
Abas, oke semuanya aku anggap selesai, rain benar, kei benar dan abas tepat
sekali. Aku senang sekarang kalian sudah banyak perubahan, tetap tingkatkan
perubahan dan tambah wawasan kalian, oke? See
you Glossy”
Abas dan kak
shaf menuju masjid tempat langganan si Jon kalau ada masalah. Dan benar, jon
ada disana. setelah perlahan pendekatan kak shaf berhasil, jon menceritakan
semuanya, bahwa ibunya sedang sakit, tadi pagi ia gagal menjual gambar-gambar
yang ia bikin, cerita jon ia tutup dengan kata-kata yang tak sewajarnya anak
seumuran dia berkata seperti itu, kata yang mungkin tak semua orang dewasa bisa
mengucapnya
“kak, aku yakin
Tuhan pasti mendengar do’a ku, dan pasti do’a ku dikabulkan, aku tau Tuhan
tidak mungkin mengabulkan do’a ku secara langsung tanpa aku berusaha, yang
bikin aku jadi pendiam sejak tadi adalah aku penasaran dengan cara Tuhan
mengabulkan, melalui siapa, kapan dan bagaimana ceritanya. Sekarang aku tahu
siapa dia, kapan itu terjadi dan bagaimana ceritanya. Aku kesini untuk
berterimakasih pada-Nya”
Bersambung..
by. Richie Berez
Tidak ada komentar:
Posting Komentar