“jon, gua tunggu
di café Shaf jam 8 malem.!di meja seperti biasa. Ajak juga kei, dan rain.
Penting.!”
***
Misi kak -mungkinkah
bila kubertanya. Pada bintang-bintang dan bila kumulai merasa bahasa kesunyian.
Sadarkan aku yang berjalan dalam kehampaan terdiam terpanah terbatah semua
dalam keraguan. Aku dan semua yang terluka karena kita. Aku kan menghilang
dalam- trimakasih kak, dengan wajah penuh bahagia mereka menerima uang bergambar
patimura. Lagu itu merupakan lagu yang sangat enak dan mudah dimainkan oleh
siapapun.
“adek.. sini.!”
“ ada apa kak?”
“adek gak
sekolah? Ini kan jam sekolah”
“sekolah? Buat
apa? Enakan ngamen dapet duit” saut abas. Semua mata, jon, kei, rain, dan kak
shaf, tertuju ke abas,
“sapa nama loe?”
“abas kak”
“bokap nyokap
loe kerja apa?!” dengan nada sedikit bentak.
“loe mau anak
cucu loe gak jelas kayak loe sekarang? Ngamen di lampu merah, metromini”
“iih.. amit-amit
dah kak” saut rain.
“emang kakak
Tuhan? Sotoy banget.!” Bentak jon
“eh.. denger
ya.!! Gue bukan Tuhan, tapi kalau loe mau belajar, loe bisa punya ilmu, dan
ilmu itu bisa loe jual dan gak bakalan pernah abis.! Yang pengen kaya angkat
tangan.!”
Jon, kei, rain,
dan abas mengangkat tangannya. Mereka melakukan negosiasi untuk pertemuan
belajar bersama, sesuai anjuran dari kak Shaf.
“oke, mulai
besok setiap hari senin jam 4 sore kita ketemu disini dan gue akan ngajarin
kalian, kalian mo minta ajarin apa aja gue jabanin.”
Sejak saat itu
mereka merasakan nikmatnya belajar, minggu pertama, kedua sampai keempat
semuanya berjalan normal. Pagi mereka ‘nyari duit’, sore belajar dan malam hari
mereka pulang. Kei merasa bosan dengan kegiatan barunya, belajar. Bagi kei,
belajar terus tanpa di aplikasikan dibangku sekolah sama aja bohong, ia hanya
dapat ilmu tanpa legalisir yang jelas, hal itu sama saja dia mau sholat tapi
gak pake wudhu, mau jungkir balik kayak apa kalau tanpa wudhu sama aja bo’ong,
yang didapat cuma capek. Nasib jon tak seberuntung abas dan rein, mereka bisa
melanjutkan sekolah karena mendapat dukungan penuh dari orangtuanya.
***
Abas duduk di
meja no.17 di café miliknya. Sesakali ia melihat jam tangan mewah ‘black caviar
bang’ dari Hublot. yang melingkari tangan kanannya. Satu persatu batang rokok
habis terhisap. Seseorang datang dengan pakain sangat rapi lengkap jas dan
dasi. Jon, itulah sebutan anak bernama lengkap Jamal Sholahudin. Nama Jon bagai
debu dikota megapolitan, pengusaha, pejabat, sampai pada tukang becak. Maklum,
Jon adalah seorang pengusaha yang sukses, bukan hanya sukses saja tapi dia
adalah orang yang SUKSES MULIA, seseorang yang bergelar sukses mulia,
kesuksesannya bukan hanya untuk dirinya sendiri, namun bisa dinikmati oleh
orang-orang sekitarnya. Semua berawal dari pertemuan antara jon, abas, kei,
rain dengan mahasiswi Universitas Beruntung Indonesia asal Jombang Jawa Timur,
Robiah al adawiyah biasa dikenal dengan nama Shaf. Jon, sebuah fakta kehidupan
yang berdiri kokoh menantang kerasnya hidup, keterbatasan ekonomi memaksa dia
tidak memiliki ijazah SMA, SMP maupun SD.
“eh Jon,
silahkan, anggap rumah sendiri”
“hahaha.. bisa
aja loe bas, ada apa nih? Jangan sampai bisnis milyaran yang uda gua cancel lenyap dengan hal bodoh.!”
“ya elah si bos,
tenang aja kali, kali Jakarta aja udah tenang masak loe masih semerawut?”
“hahaha..
dafuk.!! You are so annoying dude.! So what will I do?”
“take it easy brad.. wait a minute.!
Sekalian nunggu kei dan rain, loe mau nimum apa? Air Kona Nigari, Teh Guan Yin, Kopi Luwak, Koktail Diamonds Are
Forever, Rum Wray & Nephew White,
Apa wedang jahe susu+madu?”
“masih perlu gua
jawab?”
Abas menggelengkan
kepala dan tersenyum kesal, Jon masih seperti yang dulu, dia tetap saja malas
menjawab hal yang sudah pasti. Waitress menyajikan
wedang jahe dan pisang goreng di meja mereka.
***
“ini udah
pertemuan yang ke-17, gue mau kalian nulis proposal hidup.!”
“proposal hidup?
Jangan bercanda dong kak.! Mana bisa gua nulis proposal, SD aja gua kagak
nerusin”
“Jon.! Listen.! Nulis proposal hidup gak harus
sekolah.!”
“So?”
“cukup tulis apa
yang ingin kalian dapatkan minggu depan, bulan depan, tahun depan, dua tahun
kedepan dan seterusnya. Are you get it?
#hening… oke gini (lanjut kak Shaf) missal, loe minggu depan pengen beli buku
motivasi baru, so loe jabarin, kira-kira bagaimana biar impianmu itu terwujud”
“nyari duit kak”
kei dengan nada lantang.
“cakep, (kak Shaf
melanjutkan menjelaskan dipapan) harga buku itu misalnya 50rb, beli diloakan
juga gakpapa, isinya sama kok, nah untuk dapat duit 50rb dalam seminggi berarti
sehari loe harus ngumpulin uang…”
“tujuh ribu dua
ratusan kak”
“mantap, loe
tambah pinter aja Jon, oke berarti sehari harus tujuh ribu dua ratus, nah kalau
udah kayak gini sekarang loe tinggal mikirin bagaimana nyari duit segini dalam
waktu satu hari selama seminggu. Loe kan pinter gambar tu, coba aja gambar
kartun atau game yang lagi tenar dikalangan anak-anak kecil di buku gambar lalu
difotocopy dan dijual, bisa kan?”
“kak kenapa yang
dicontohin cuma yang berhubungan dengan duit?”
“itu semua
tergantung sama kalian, jika kalian Cuma pengen punya duit banyak, rumah mewah,
mobil mewah ya tulis saja semuanya di proposal hidup kalian, disurat al-Mulk
pada ayat pertama تَبَارَكَ artinya Mahasuci Allah, Allah itu Maha suci jadi
tidak ada satupun kehendak-Nya yang buruk, hanya saja kita kurang mau
mensyukuri dan mempelajari apa yang Allah berikan.
الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ artinya ditangan-Nya lah segala kerajaan, kata kerajaan ini bisa berupa
duit, rumah, mobil, jabatan, kekuasaan, semuanya ada ditangan Allah, jadi boleh
kita minta duniawi kepada Allah. Ini bukan masalah duniawi, ini adalah
pelajaran tauhid, tentang ke Esa-an kan kekuasaan Allah. Di perjelas lagi
dengan lanjutannya وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ artinya dan Dia Mahakuasa
atas segala sesuatu. Nah sekarang kalian pinginnya apa? Tinggal minta aja ama
Allah, tekuni sholat dhuha, tahajud dan wajibnya, insyaAllah Allah kabulkan apa
yang loe minta, saran gue sih dalam proposal loe harus ada minimal lima macam
hal yang kalian capai, antara lain: pertama, karya-karya yang akan kalian
hasilkan; ke-2 dari segi keuangan, berapa duit yang harus kalian dapat; ke-3
kesehatan, ini penting. Jangan sampai kalian sibuk dengan cita-cita dan pada
akhirnya menyepelekan kesehatan; ke-4 keluarga, apa yang ingin kalian hadiahkan
kepada keluarga kalian, hadiah bukan berarti materi, waktu kumpul-kumpul
bersama dan bercerita merupakan kebahagiaan yang tak ternilai harganya; ke-5
spiritual, apa yang kalian persembahkan sebagai wujud rasa terimakasih kepada
Allah yang telah memenuhi hidup kalian dengan kenikmatan, dan sebagai alasan
utama agar Allah memasukkan kalian kedalam surge-Nya. Dan tentunya apa yang loe
tulis pada proposal jelas, terkontrol dan loe tau bagaimana caranya agar itu
semua bisa terwujud.”
Jon, kei, rain
dan abas menangis, mereka tak tau harus bagaimana cara mengucapkan terimakasih
kepada Allah yang dengan sengaja mengirim kak Shaf dalam kehidupan mereka
-BERSAMBUNG-
See you ^^
By. Richie Berez
who's Richie Berez?
BalasHapusyg keren itu orang yg menginspirasinya bukan si richie berez.!
BalasHapusYeaaaa
Hapus