Jumat, 17 Agustus 2012

Matahari, Malam


Merambat menghilang menjadi Senja
Ketika lelah pada mereka
Angin berbisik, apa yang Malam lakukan?
Bukankah Malam telah lama menunggu Matahari?

Malam memang menunggunya,
Jangan salah, dia selalu bersamanya.
Sepintas Matahari dan Malam tak pernah sejalan
Mereka berjalan pada jalan masing-masing
Keindahan Mentari dan Senja adalah cinta yang nyata mereka
Sementara Bintang adalah utusan untuk menemaninya
Semua itu ada
Aku merasanya (:

By. Miftah

Senin, 13 Agustus 2012

buah dari kesabaran


Taukah anda kenapa karang bisa menghasilkan mutiara begitu indah yang membuatnya begitu berharga?
Taukah anda mengapa tanah liat bisa berubah menjadi guci yang begitu cantik dan banyak orang berbondong-bondong untuk memilikinya meskipus harus merogo kocek cukup dalam?
Dan taukah anda mengapa  baja bisa menjadi primadona dikalangan para samurai?
Itu semua atas kesabaran yang mereka miliki.
Ketika karang menangis meronta karena pasir yang telah masuk kedalam tubuhnya;
Ketika tanah liat harus rela di injak-injak, lalu diputar-putar, kemudian dipanaskan dalam suhu yang sangat tinggi dan berakgir dengan disayatnya tubuh indah miliknya;
Ketika baja harus merasakan bagaimana sakitnya dipanaskan pada suhu tinggi kemudian ditempa
Mereka hanya bisa berteriak
“GOD, please help me, I could not bear. Please let me free”
And GOD said “be patient,!! I will make you be better”
“ok, I will try, but please promise. You always cover me”
“just trus me guys, (:  

Dan hasilnya adalah … you know lah (:

Rabu, 08 Agustus 2012

Matahari, bukan Bulan

Cintaku seperti Matahaari bukan bulan
Bulan yang tampak indah dalam kepalsuan
Cintaiku seperti matahari
Kau pasti tau, apa itu matahari dan bagaimana ia menyinari

by. Miftah.

abu dalam susu


Untuk kau bidadariku
Aku masih disini, seperti waktu waktu sebelumnya
Kumohon sabarlah menanti
Sejenak saja

Untuk kau bidadariku
Aku tau kau jenuh menanti
Sama, aku juga
Setiap hari
Setiap malam
Setiap pagi
Ku ucap do’a, semoga semoga dan semoga

Untuk kau istriku disurga
Sesungguhnya aku tak mempermainkanmu
Aku menunda karena aku ingin memuliakanmu
Sekarang, aku sedang mengerjakan ujian
Ujian dimana aku harus mengerti sebuah kehidupan yang belum pernah aku jamah
Beri waktu aku atau kita akan bertemu hanya disurga

Untuk kau istriku
Entah mana rasa ini yang sangat menyakitkan
Aku harus kehilanganmu atau kah kejelasan yang tak kunjung terbit
Semu, seperti abu dalam susu

By. Miftah.