Senin, 06 Juli 2015

Misteri ta'aruf

Ada satu (lagi) misteri,
Dulu waktu ngaji lsg diajari 'uqudulijain sama qurotul'uyun.
Ttg pernikahan mulai dari kewajiban kedua belah pihak, hukum mengasuh anak, nyuci baju, sampai pada (yunolaah), kok lsg kesana?
Lah "proses" ketemu jodoh e kok enggak? *hahahaa sedih nya.
Ada istilah namanya ta'aruf. Nah ini dipelajari juga mestinya 😜.
Apa jangan2 ada tapi pas bab itu aku bolos? *waduh ketahuan nek sering bolos main PS deh 😅
Klo dri bahasa تعارف, asal katanya عرف kena wazan تفاعل

Asli katanya tahu, kena wazan تفاعل jadi punya arti saling tau atau saling kenal. (Ojo rame-rame ini tanya sepupuku yg emg nggeluti ilmu salaf)
Dari arti istilah, (simple nya) saling mengenal untuk kasih sayang terhadap manusia yg berbeda jenis dan tujuannya kearah pernikahan,

Sudah itu tok yang masih ta gali dari sumber yg (insyaAllah) benar.

Proses, cara, dll belum ta tanyakan ckckckckk

Ada satu cita-cita ku,
Sebelum menikah atau nanti pas bulan madu, calon atau sdh menjadi istriku bakal ta ajak kilatan satu kitab doang, 'uqudulijain. Kitab ttg pernikahan.
Biar tidak ada yang saling menyalahkan, salah satunya:
1. biar sama-sama tau bahwa menyusui bukan kewajiban istri, dan biar istri juga tau bahwa "ganjaran" seorang ibu yg menyusui itu sangat luar biasa besar nya.
2. Mengasuh anak bukan kewajiban istri, dan biar istri juga tau bahwa sebaik-baiknya suami jika istri nya kurang baik dlm memenejemen pengasuhan anak hasilnya tetap blm baik. Dan seburuk-buruknya suami kalau istrinya baik, anak-anak nya menjadi baik smw (insyaAllah).
Disitu juga dijelaskan bahkan sampai menjahit, menyuci, memasak, senyum, dll.
Dari sisi suami, baiar faham bahwa mencari nafkah itu kewajiban suami, memuji istri itu "ganjaran"e sepiro, membuat istri senang, anak senang itu ganjarane sepiro. Biar ndak marah-marah mulu.! Hahahaaa (iki nyindir diri sendiri biar belajar sabar ta?)

Cita-cita yang aneh?
Menurutku itu hal yang harus diketahui diawal,
😜


By.
Rici berez.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar