Senin, 02 Juni 2014

Kerja?

Bismillah, semoga tulisan ini bisa diambil pelajaran.

Kerja?
Ya.! Kerja itu kadang enak, kadang uuuenak
Hahahaaaa, bercanda.

Pengalaman kerja ku masih balita, blm cukup umur untuk menjadi co-pilot dlm sebuah proyek.
Proyek pertama ini benar-benar mengesankan,
1. Site manager ku pun bilang "selama 20th lebih saya diproyek baru kali ini ada proyek seperti in".
2. MK (pengawas) pun bilang "selama 15th diproyek, saya juga baru kali ini dapat proyek seperti ini"
(Dalam hati, baru beberapa bulan saya diproyek juga pertama kali :D )

Emang apa sih "aneh.nya" proyek mu skg?|tidak ada yg aneh, hanya saja disini terasa betul dilatih sabarnya, bahkan ada teman kerja yg bilang "mungkin sebagian dari gaji kita sudah ada jatah buat dimarah-marahi"
Mantap kan?
Situasi disini uniknya adalah
1. Gambar struktur dan arsitektur (kebetulan skg masih pekerjaan struktur) bisa berubah 3x/minggu, bahkan 2x dalam satu hari juga pernah.
2. Disini uniknya keropos (yg sebenarnya masih bisa dimaklumi) bisa jadi suatu hal yang heboh, bahkan detik ini keropos, detik ini juga pihak owner&jajaran direksi diperusahaan kami tau. Hebat kan? Karena dsni ada cctv live, hahahaaa.
Makanya kalau ditanya gmn kabar proyek, aku selalu jawab seperti biasa
Menurut pendapat pribadiku sih, sebuah masalah dilapangan, harus diselesaikan dilapangan, atau ajak org yg paham untuk berdiskusi. Owner jng diajak panik dg gosip sebaran foto, kenapa? Sekarang gini, dengan foto yg kecil bisa menjadi besar, yg jarang bisa sering, yg baik bisa jadi buruk. Kesepakatan2 pun sudah ditentukan, mana yg dibiarkan mana yg dibenerin pda saat finishing dan mana yg dibenerin saat struktur, semua juga seolah "percuma" kenapa? Disepakati dibiarkan, diungkit lagi harus dibenerin, disepakati dibenerin, katanya kok gak ngasih tau kalau mau ngebenerin, disepakati ngasih tau kalau mau ngebenerin, timbul lagi masalah dg tema berbeda. Dan Ini untuk masalah quality yg lsg di cc ke direksi
Kalau masalah schdule, kami sudah berusaha ngebut, man power sudah kami cukupi, alat sudah tersedia, deadline sudah kami tentukan, namun gambar kerja selalu berubah.
 Gambar berubah, metode kerja juga kami ubah, udah kami re-schdule,

Kenapa masih berusaha bertahan?
Aku ingat cerita mas Indrawan nugraha (sedikit tak modif, namun intinya sama :p )

Suatu hari, disebuah kerajaan yg asri tenang dan damai, Raja membuat sayembara untuk mencari calon suami bagi putri kesayangannya. Ia membuat sayembara umum, siapapun bileh ikut.
Daaan terbukti, banyak sekali pangeran2 tampan dari kerajaan2 datang dengan Penuh percaya diri pasti bisa meminang putri ber.paras cantik, tubuh langsing, putih, tatapan mata yg tajam. Bukan hanya pangeran2 saja yg ikut, pedagang gorengan, petani, pengusaha tambang dll pun ikut memeriahkan sayembara berhadiah itu.
Raja berkata "siapa bisa berenang menyebrangi sungai, yg terkenal banyak org dimakan buaya, ini akan menjadi suami putri ku"
"Wahai Raja yg kami hormati, mana mungkin bisa selamat, banyak sekali org yg tewas dimakan buaya di sungai ini" kata pangeran kpd sang Raja
Raja tersenyum, "lalu apa kamu punya ide lain?
Suasana ramai kayak pasar, pada bingung karepe dewe
*jebyiuurrrr* #suara sesuatu tercebur ke sungai
Semua mata tertuju pada seorang pemuda kurus, berpakaian sederhana
"Dasar gila.! Pasti dia butuh uang untuk melunasi utang2nya"
"Bisa jadi dia sudah tidak tahan hidup susah dan berkeputusan drpda hidup susah mending gambling kalau selamat dia jadi pewarin kerajaan, kalau tidak yasudah mati aja"
"Aaahhh, mungkin dia ingin terliat kuat, bisa mengalahkan buaya didepan raja dan putrinya"
"Loh, bukannya dia tidak bisa berenang ya?"
Masing-masing org menilai, sesaat kemudian suasana berubah jadi hening, fokus pada pemuda yg berusaha menyebrangi sungai, sebab, tepat dibelakang pemuda ada seekor buaya berukuran 2x tubuh sipemuda menampakkan diri dan menyusulnya dari belakang
"Woooiii awaaaa.!!! Menyerahlah saja, kami akan menolongmu"
Pemuda menengok kebelakang, ternyata benar, buaya itu ada dibelakangnya.
Dia tetap menatap depan, berusaha sekuat tenaganya agar segera sampai.
Teriakan-teriakan semua org semakin kencang, muali dari hinaan, cacian, peringatan, ketakutan dll
Alhasil pemuda itupun berhasil menyebrang dan smw bersorak ria, pemuda kembali menyebrang namunkali ini ia melewati jembatan.
Dengan wajah polos dan lugu ia berkata lantang "SIAPA TADI YANG MENDORONGKU SAMPAI AKU TERJTUH?!"



Disini, diproyek ini, aku mengalami hal yg sama dengan pemuda itu.
Setiap sholat, aku hanya berdo'a "Ya Allah, aku pasrahkan smwnya pada-MU, sayangilah orangtua ku, Amin"
Sering sekali punya niatan pinda aja wes, wirausaha aja wes, ikut bapak wes, dll
Aku juga sering mengeluh, setiap kali mengeluh aku ingat, aku sendiri yg membuat keputusan untuk disini, aku mau wirausaha juga modal darimana? Minta orangtua? Masih punya muka gak ya minta modal?
Hmmm....
Aku kan berusaha sampai aku bisa ber.usaha
Bismillah. (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar