Rabu, 02 Desember 2015

Save street child #Part8

"Ayaaah, buuuund"
"Iya apa sayang, ini masih tengah malam loh, kok teriak-teriak" suara lembut menenangkan putri kecil bermata indah, bulat memancar dengan bulu mata yang lentik.
"Bun kakak mimpi ayah pergi liburan sama bunda tapi kakak gak diajak, jahat" oriza sativa al khafi, teman-temannya biasa memanggil dengan sebutan ica. Putri sulung kei dan fatima.
"Sini tidur sama ayah sama bunda sayang"
Ica mulai memejamkan mata dalam dekapan hangat seorang ayah yang sangat sayang padanya. Ditambah dengan belaian lembut bunda pada rambutnya yang bergelombang membuat ica tidur dengan pulas.
"Yank, ingat gak dulu aku kerumahmu hari apa?"
"Itu mah pertanyaan termudah tau, jumat 13 rabiul awal. Kenapa mas?"

"Coba kamu pilih duduk bersama bapak ibu, pasti sekarang puas banget ketawanya ngeliat tangan dan kakiku tidak bisa diam"
"Ah masak sih? Tapi waktu itu aku nguping kok #eh keceplosan, iya jadi waktu itu aku penasaran aja, seberapa laki nya sih calon suamiku ini. Kata-katamu masih aku ingat sampai sekarang. Saya datang kesini untuk berkenalan sama bapak, ibu. Sekaligus untuk menyampaikan niat baik saya untuk melamar putri bapak ibu. Saya sayang sama putri bapak, untuk itu saya datang kesini untuk meminta restu dari bapak dan ibu. Saya ingin mendapatkan setengah agama dari putri bapak. Saya dulu pernah pacaran, ternyata pacaran itu terlalu banyak mudorotnya, saya sayang sama fatima, saya tidak mau mengajak fatima ke arah itu. Sejak saya sadar saya suka sama putri bapak, saya pun membatasi komunikasi, saya takut jadian, malahan kami sering beda pendapat disetiap persentasi design product. Baik bapak, ibu, maupun fatima berhak menolak saya. Entah itu alasan syariat ataupun tidak. Saya datang kesini siap mendengar dan menerima apapun jawaban ibu, bapak dan fatima tentang niat baik saya ini. Jika ibu dan bapak bersedia menerima saya, saya sangat bersyukur, artinya orang tua saya bertambah, doa mustajab untuk saya pun bertambah. Jika fatima bersedia menerima saya, saya pun sangat bersyukur, akhirnya ada yg mengamini doa saya tanpa pamrih baik di sepertiga malam maupun pagi. Dan jika sebaliknya, saya akan mencoba belajar menerima qodar, karena saya meng.iman.i itu, ketentuan Allah semuanya baik. Monggo pak, bu saya siap mendengarkan dan menerima tanggapan bapak dan ibu. Itu adalah kata-kata yang bisa bikin aku senyum-senyum sendiri loh mas"
Kei beranjak dari tempat tidur dan mengecup kening fatima, lagi-lagi fatima memejamkan mata dan menerima dengan wajah memancar bahagia.
"Terimakasih, inilah qodar ku, mendapat istri sepertimu dan putri yang jelita. Sholat yuk, tadi kan udah sempat tertidur, sejam lagi subuh".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar